Jumat, 11 Februari 2011

Bahaya Tidur Malam



Zat pada Ludah Manusia Dapat Percepat Penyembuhan LukaPara peneliti Belanda telah mengidentifikasi satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka, demikian laporan mereka yang disiarkan Rabu di The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB).
Tim peneliti tersebut mendapati bahwa “histatin”, protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya membunuh bakteri bertanggung-jawab atas penyembuhan luka.
Penelitian itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar. Selain itu, karena zat tersebut dapat diproduksi secara massal, zat tersebut memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.
“Kami berharap temuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang menderita luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti luka bakar,” kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut, seperti dukutip Xinhua.

“Studi ini bukan hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa hewan menjilati luka mereka,” kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal.
“Itu juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air ludah sebagai satu sumber bagi obat baru.”
Ingin Sehat dan Bugar, Jangan Jadi Wartawan!
Jangan jadi wartawan kalau ingin kesehatan dan kebugaran anda terjaga. Survei di Cina menyatakan, hampir seluruh wartawan mempunyai gaya hidup yang jauh dari pola hidup yang sehat yang membuat vitalitas mereka rendah.
Dari sebuah survei medis di Cina, yang dilansir oleh kantor berita Xinhua, ditemukan 97,5 persen pekerja media mengalami gangguan kesehatan. Secara umum, kondisi fisiknya lemah atau mudah sakit meskipun tidak ditemukan penyakit yang spesifik.
Survei ini mencakup dari hasil cek kesehatan dari 23.640 orang yang bekerja di media. “Ditemukan banyak pekerja media menunjukkan efek dari gaya hidup peerjaan mereka, banyak duduk, termasuk tidur larut malam, makan tidak teratur dan perokok berat.”
Dengan gaya hidup yang tidak sehat ini memang tidak ditemukan diagnosa yang spesefik dari penyakit mereka. “Tapi kelihatan dari kelelahan fisik, vitalitas kurang dan sistem imun yang rendah,” kutip survei medis itu.
Membaca Sifat lewat Tulisan Tangan
Tahukah Anda bahwa tulisan tangan Anda bisa menunjukkan siapa sosok Anda yang sebenarnya? Nah, Anda termasuk tipe yang mana?
Ukuran: Jika tulisan tangan besar, Anda termasuk tipe yang tak suka berpangku tangan, berdarah panas, dan cenderung egois. Ukuran sedang menunjukkan karakter yang supel dan praktis, sedangkan tulisan berukuran kecil menggambarkan tipe yang teliti, tepat, dan memiliki kekuatan konsentrasi yang mengangumkan.
Kemiringan:
Jika tulisan tegak tidak miring, Anda seorang yang bersifat efisien dan berpikiran jernih. Namun, jika tulisan Anda banyak menggunakan bermacam-macam tanda, bisa dikategorikan berkarakter sulit dan selalu perlu pertolongan jika harus membuat keputusan.
Sudut:
Cenderung lebih kuat ke kanan, Anda seorang yang butuh ketenangan. Jika kuat ke kiri, termasuk tipe mandiri. Tegak lurus, Anda seorang yang percaya diri dan jika semua tulisan tangan Anda bersambung, Anda adalah orang yang amat logis dan fleksibel.
Bau Saat Tidur Menentukan Mimpi
Apa yang Anda cium saat tidur mungkin akan menentukan seperti apa mimpi yang mungkin Anda alami. Hasil penelitian terakhir memang menunjukkan indikasi keterkaitan antara bau dengan mimpi.
Jika orang yang tidur diberi bau mawar, mimpinya pun menjadi berbunga-bunga. Sebaliknya, jika mencium bau telur busuk, mimpi buruk siap menghadang.
Meski demikian, bau-bauan tidak secara langsung menentukan jenis mimpi seseorang. Namun, bau-bauan terbukti mempengaruhi tingkat emosional mimpi seseorang.
“Jika bau memiliki pengaruh kuat terhadap emosi Anda saat bangun, ia juga punya pengaruh yang kuat saat Anda tidur,” ujar Boris Stuck, peneliti dari University Hospital Mannheim, Jerman yang mempresentasikan temuannya itu dalam pertemuan tahunan Akademi Otolaringologi Amerika-Bedah Kepala dan Leher baru-baru ini.
Dalam penelitiannya, Stuck menghadapkan bau mawar dan telur busuk kepada 15 perempuan sehat yang rata-rata berusia 20 tahunan. Perempuan muda sengaja dipilih karena memiliki sensor penciuman yang paling tajam.
Bau-bauan dialirkan dengan penuh seksama agar tidak sampai mengganggu dan membangunkan mereka saat tidur. Selama mereka tidur, aktivitas otaknya diamati. Saat mereka telah berada pada tahap REM (rapid eye movement), kondisi yang biasanya mimpi muncul, bau-bauan dilairkan ke lubang hidung selama 10 detik.
Setelah beberapa menit, masing-masing dibangunkan dan ditanya mimpi apa yang dialaminya. Mereka diuji selama tiga kali, masing-masing jiak diberi bau mawar, bau telur busuk atau sulfur, dan tanpa diberi bau apapun.
Hasil kesimpulannya menunjukkan bahwa bau-bauan yang wangi membuat mimpi indah. Sementara bau busuk membuat mereka mimpi buruk. Selama ini sensor penciuman diketahui terkait erat dengan sistem limbik pada otrak manusia yang mengatur emosi dan perilaku.
Pekerjaan Sesuai Tipe Kepribadian
Berdasarkan teori John Holland, seperti dijelaskan dalam situs Career Key, umumnya manusia dibedakan dalam 6 tipe kepribadian yaitu Realistic, Investigative, Artistic, Enterprising dan Conventional.

1. Tipe Realistik digambarkan sebagai orang yang memiliki skill bekerja dengan mesin, alat atau binatang. Umumnya menghindari aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe kepribadian seperti ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan realistis. Contoh pekerjaan dalam lingkup ini adalah engineer, pilot atau petugas polisi.
2. Tipe investigative diuraikan sebagai orang yang gemar dan pandai memecahkan masalah. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin, menjual atau memersuasi orang lain. Tipe ini melihat dirinya sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia, dokter gigi, physician, ahli matematik.
3. Tipe Artistik suka melakukan aktivitas seni, drama, keterampilan tangan, menulis sastra. Umumnya, tipe ini menghindari aktivitas yang rutin, berulang serta pekerjaan yang sifatnya highly ordered. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan graphic designer.
4. Tipe Sosial suka menolong sesama serta pandai melakukan kegiatan seperti mengajar, konseling, merawat atau memberi informasi. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat atau binatang untuk mencapai suatu maksud. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang suka menolong, bersahabat dan bisa dipercaya. Contohnya guru, konselor, perawat, pekerja sosial.
5. Tipe Enterprising suka memimpin, memengaruhi orang lain dan menjual gagasan. Umumnya menghindari aktivitas yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan bisa bersosialisasi. Contohnya, sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel.
6. Tipe Conventional suka bekerja dengan angka-angka, berkas-berkas dan segala yang serbateratur. Menghindari aktivitas yang tidak terstruktur dan “tidak jelas”. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur dan mengikuti sistem yang sudah baku. Contoh, sekretaris, teller bank.
Nah, Anda termasuk tipe yang mana?
Nyamuk Mandul Pembasmi DBD
Ali Rahayu bukan juru pemantau jentik sekalipun tiga tahun terakhir aktivitasnya tak jauh dari nyamuk. Kaca pembesar selalu dibawanya. Bukan alat bantu baca, melainkan alat untuk membedakan nyamuk jantan dan betina.
Sejak intens meneliti nyamuk, khususnya penular (vektor) demam berdarah dengue (Aedes aegypti), banyak pertanyaan membedakan jantan dan betina. Kaca pembesar diandalkan.
Sebenarnya proyek besar sedang dikerjakan Ali dan koleganya pada Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (PATIR-Batan). Namanya, teknik serangga mandul (TSM).
Rencana pengendalian DBD dengan TSM digagas Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Biomedis dan Farmasi Departemen Kesehatan (Depkes). Mereka meminta Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) Batan meneliti empat tahun lalu.
Sesuai dengan namanya, nyamuk jantan dimandulkan. Caranya, iradiasi sinar gamma yang membuat produksi sperma menjadi tidak normal.
Di laboratorium, hanya butuh tiga menit memandulkan 1.500 nyamuk jantan. Lima belas tabung (vial), masing-masing berisi 100 ekor nyamuk, dimasukkan sekaligus ke dalam tabung iradiator (Gamma chamber).
Dosis iradiasi 65-70 Gy memandulkan nyamuk jantan sekitar 98-100 persen, sedangkan si betina mati. TSM pernah diterapkan pada puluhan jenis serangga di Indonesia.
Namun, belum sekali pun pelepasliaran di alam. ”Baru akan dilakukan pertama kali untuk nyamuk,” kata Ali. Empat bulan ia mendalami teknik pemeliharaan nyamuk di Vienna, Austria.
Ia mengatakan, nyamuk hasil iradiasi aman bagi lingkungan. Tidak ada penyuntikan berdampak ”super” atau mutan pada nyamuk.

Bioinsektisida
Di alam, pelepasan nyamuk jantan mandul akan menimbulkan persaingan kawin. Secara alami, populasi nyamuk merosot karena kian banyak telur tak menetas.
Cara itu diyakini lebih efektif ketimbang model penyemprotan dan penyebaran abate. Penyemprotan tak membunuh jentik, malah membunuh hewan nontarget. Jangkauan penyebaran abate terbatas.
Tiga kali pelepasan uji coba di sekitar laboratorium PATIR Batan, populasi nyamuk menurun drastis. Seratus persen telur dari betina kawin jantan mandul tak menetas.
Di dunia, Italia merilis 900 nyamuk jantan mandul setiap minggu di kawasan seluas 10 hektar. Hasilnya positif dan masih berlangsung.
Melalui cara serupa, kasus ledakan DBD di Indonesia diharapkan turun signifikan. Begitu pula kasus chikungunya dengan nyamuk penular yang sama.
Rencananya, pelepasan perdana akan dilakukan tahun 2009 pada sebuah desa di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Desa itu endemik DBD dan malaria.
Kini, serangkaian sosialisasi dilakukan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit Depkes. Bersama Batan, mereka akan melatih warga penerima transfer teknologi.
Potensi kesalahpahaman patut diantisipasi. Jangan sampai pelepasliaran nyamuk justru dinilai warga sebagai pemicu DBD.
Biaya murah
Dibandingkan dengan penyemprotan, pengendalian nyamuk dengan TSM lebih murah. Ongkos pembesaran per ekor nyamuk paling mahal satu rupiah.
Mengacu sensus dan tipe penularan virus DBD, ledakan DBD tak identik dengan populasi nyamuk betina berjumlah besar. Namun, hal itu lebih disebabkan efektivitas penularan.
Nyamuk betina mengisap darah berulang atau berpindah untuk mematangkan telur. ”Bisa cukup sekali isap, bisa juga setelah beberapa orang,” kata peneliti lalat dan nyamuk (diptera) Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Awit Suwito.
Karena itu, Italia hanya melepaskan 900 nyamuk jantan mandul per pekan pada kawasan 10 hektar. Untuk satu rukun tetangga (RT), setiap bulan bisa jadi di bawah 1.000 ekor.
Di lapangan, efektivitas TSM pada nyamuk Aedes aegypti memang butuh bukti. Namun, Ali dan koleganya sudah meneliti pengendalian nyamuk penular malaria, Anopheles maculatus, dan penular penyakit kaki gajah (filariasis) dengan cara sama. Hasilnya, patut diajungi jempol.
Zat pada Ludah Manusia Dapat Percepat Penyembuhan Luka
Para peneliti Belanda telah mengidentifikasi satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka, demikian laporan mereka yang disiarkan Rabu di The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB).
Tim peneliti tersebut mendapati bahwa “histatin”, protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya membunuh bakteri bertanggung-jawab atas penyembuhan luka.
Penelitian itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar. Selain itu, karena zat tersebut dapat diproduksi secara massal, zat tersebut memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.
“Kami berharap temuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang menderita luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti luka bakar,” kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut, seperti dukutip Xinhua.
“Studi ini bukan hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa hewan menjilati luka mereka,” kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal.
“Itu juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air ludah sebagai satu sumber bagi obat baru.”